Di zaman yang dinamis dan dituntut serba cepat ini keberadaan sebuah moda komunikasi yang fleksibel merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Di samping itu, kemajuan teknologi dan informasi yang pesat membuat manusia modern “dituntut” untuk mengikutinya. Benda modern yang dapat mewujudkan itu adalah telepon selular atau handphone. Telepon yang tidak membutuhkan kabel dan bekerja dengan menggunakan sistem radio dan telepon ini dapat dibawa dan digunakan dimana saja. Di kalangan mahasiswa di Yogyakarta, hampir dipastikan tiap individunya memiliki sebuah telepon selular bahkan bisa lebih. Mereka menggunakannya untuk komunikasi dengan keluarganya, teman, kerabat, bahkan kenalan di luar negeri. Alat tersebut sangat vital untuk komunikasi jarak jauh mereka sehari-hari. Supaya dapat menggunakan telepon selular dengan maksimal maka dibutuhkan kartu seluler atau provider/penyedia layanan komunikasi selular.
Di Indonesia terdapat banyak pilihan penyedia layanan komunikasi selular, di antaranya Telkomsel, Indosat, Three, XL, Esia, Smartfren, dan lain-lain. Masing-masing penyedia layanan selular ini biasanya memiliki beberapa tawaran berupa jenis layanan komunikasi, tetapi tetap dalam induk yang sama, contohnya Telkomsel yang memiliki cabang layanan Simpati, KartuAs, dan Kartu Halo. Semua penyedia layanan komunikasi selular ini menawarkan produknya untuk menarik kalangan muda, seperti mahasiswa. Tarif telepon dan SMS murah serta akses internet cepat, menjadi tawaran andalan yang disajikan. Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan. Namun, berdasarkan pengamatan di wilaya konsentrasi kost mahasiswa di Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, mahasiswa banyak yang memilih penyedia layanan komunikasi selular yang murah dan “lumayan” berkualitas.
Di tiga tempat penjualan pulsa (counter), di area tersebut, diamati dari buku nomor HP pengisian pulsa, banyak konsumen yang memilih penyedia layanan selular seperti Indosat dengan IM3-nya, Three, dan XL. Ketiga penyedia layanan komunikasi selular itulah yang terbanyak penggunanya. Selain itu menurut penjaga atau pemilik penjualan pulsa selular juga menuturkan bahwa memang tiga penyedia layanan komunikasi selular itu banyak yang memakai karena tarif harga komunikasi baik telepon dan SMS itu terjangkau. Layanan yang menarik dan banyak promo yang ditawarkan ke konsumen pada waktu-waktu tertentu. Layanan akses internetnya pun dapat disesuaikan pilihan konsumen, dengan berdasarkan besarnya kuota, dan atau harian, mingguan, atau bulanan. Sinyalnya pun cukup bagus di wilayah kampus. Meski tidak sekuat sinyal yang dimiliki Telkomsel. Mengenai Telkomsel sendiri, baik penjaga/pemilik penjual pulsa selular maupun konsumen menuturkan bahwa walaupun sinyal dan layanan bagus, tapi karena tarif komunikasi dan internet yang cukup mahal, jadi banyak konsumen terutama mahasiswa yang tidak memilih provider ini. Selain harus banyak mengeluarkan banyak uang dan tarifnya yang mahal, sampai-sampai ada beberapa konsumen yang berasumsi bahwa produk Telkomsel itu hanya untuk kalangan atas atau pejabat. Namun, itulah yang ada di pemikiran beberapa konsumen.
Sebagai konsumen, mahasiswa yang juga menikmati layanan komunikasi selular dan internet itu, mereka cukup pandai memilih dengan bertolak pada budget atau keuangan yang mereka miliki dan keperluannya. Menjadi konsumen yang bijak sangat diperlukan untuk masa kini supaya tidak terjebak pada titik pemborosan, korban dari pemasaran produk-produk modern, dan berujung pada kekecewaan terhadap kualitas layanan selular tertentu. Pandai-pandai memilih, seperti itulah yang banyak diutarakan konsumen sebagai sebuah bentuk dalam menghadapi proses konsumsi layanan komunikasi selular saat ini. (Adwi N. Riyansyah)